Rabu, 27 Februari 2013

Teknik Pernafasan untuk Kesaktian dan Sugesti




Setelah 27 tahun sejak lahirnya naskah buku berjudul “Ilmu Pernafasan untuk Kesaktian dan Sugesti” yang ditulis oleh Tarsono dan Lumintu tampak sambutan masyarakat cukup antusias. Dari pengamatan kami masih banyak orang yang tertarik dan berusaha menguasai teknik pernafasan yang ditulis itu untuk kesehatan dan keampuhan fisik, khususnya para pandemen beladiri.
Salah satu kelompok yang juga tertarik adalah orang-orang yang menderita sakit tertentu dan ingin mempelajari teknik pernasafan tersebut untuk memulihkan kesehatan. Tujuan tersebut benar dan tepat, sebab teknik yang diajarkan di dalam naskah buku itu bertumpu pada asumsi bahwa kesehatan badan sangat tergantung pada kesehatan peredaran oksigen di dalam tubuh manusia. Jadi, kesehatan dan kekuatan paru-paru menentukan diperolehnya kesegaran fisik dan psikis.
Menurut catatan pribadi kami, buku tersebut sangat mudah dan segera dapat dipraktekkan oleh mereka yang selama ini terlatih fisiknya, khususnya orang-orang yang menekuni beladiri atau seni gerak yang lain (misalnya para penari). Mengapa demikian ? Gerakan dan posisi yang digambarkan di dalam buku itu didasari asumsi bahwa orang yang mempelajarinya selama ini sudah memiliki fisik yang baik dan terlatih dalam gerakan-gerakan atau jurus-jurus beladiri. Minimal mudah dilakukan oleh orang yang memiliki kuda-kuda beladiri yang terlatih dan sudah terbiasa melakukan rangkaian gerakan jurus yang memeras tenaga.
Pada tahun 1981 ketika buku tersebut sedang dipersiapkan, kami beberapa siswa Krisnamurti menjadi semacam “kelinci percobaan” yang mendukung isi buku tersebut. Pada waktu itu kami tidak mengalami kesulitan mempelajarinya, mulai dari teknik pernafasan yang dasar hingga yang berkaitan dengan pelontaran tenaga gabungan. Hal ini terjadi karena pada waktu itu kelompok kami adalah “tim tempur” yang mempersiapkan diri untuk mengikuti kompetisi pencak silat di DIY. Push up 300 kali sehari menjadi makanan sehari-hari, bahkan kewajiban menendang atau menggajul sebanyak 200 kali kaki kiri dan kanan dalam sehari merupakan menu sehari-hari. Artinya kondisi fisik yang prima menjadi syarat untuk bisa langsung mempraktekkan porsi-porsi dalam buku tersebut.
Saat ini, setelah waktu berjalan lebih dari 20 tahun, kami mencatat bahwa buku tersebut masih dapat digunakan untuk menjaga kesehatan melalui kuatnya paru-paru. Namun, bagi para pemula atau yang kondisinya tidak prima (seperti gambaran diatas), tampaknya diperlukan semacam periode transisi. Tujuan periode ini adalah membiasakan paru-paru mengikuti model pernafasan yang ada di dalam buku tersebut, ditambah dengan kekuatan otot badan yang mendukung gerakan-gerakan untuk pernafasan yang standar di dalam buku itu. Maksudnya, untuk dapat melakukan gerakan standar dan sesuai porsi di dalam buku tersebut diperlukan syarat kondisi fisik yang sesuai (prima).
Periode transisi dapat berupa latihan pernafasan yang bentuk gerakannya sama atau mendekati model latihan pernafasan satu (LP-1), yaitu membungkuk dan membuang badan ke belakang sambil membuang dan mengambil nafas pelan-pelan namun dalam posisi kaki yang rapat (bukan posisi kuda-kuda kaki terbuka lebar). Cara ini perlu dilatih setiap hari minimal 10 menit selama sebulan untuk membiasakan pola pernafasan panjang melalui hidung dan mulut secara teratur dan berirama sambil memperkuat kaki-kaki untuk persiapan memiliki kuda-kuda yang kuat.
Selain itu, para pemula juga perlu membiasakan menarik nafas dan membuang nafas dengan tarikan atau hembusan yang lebih panjang untuk membentuk kebiasaan bernafas panjang. Jika kita di dalam bis kota, misalnya, kita tetap berlatih bernafas panjang juga. Jadi latihan bernafas panjang dilakukan dimanapun dan kapanpun. Uraian ini sesuai dengan arahan Pak Tarsono dalam pertemuan keluarga Krisnamurti di Bantul beberapa tahun yang lalu dan saya catat dengan baik. Katanya, kita harus memiliki deposit oksigen di dalam darah kita lebih banyak dari orang lain agar lebih sehat. Jadi, bernafas panjang lantas menjadi gaya hidup yang dianjurkan di dalam buku teknik pernafasan itu.
Setelah sekitar sebulan melakukan periode transisi dan pola pernafasan panjang terbentuk disertai kaki yang dirasakan kuat untuk menggunakan posisi kuda-kuda kaki terbuka lebar, maka latihan sesuai tuntunan buku tersebut dapat dimulai secara bertahap. Periode transisi ini sangat penting, lebih-lebih bagi mereka yang sama sekali tidak menekuni beladiri, sebab sebenarnya teknik pernafasan di dalam buku itu adalah penunjang pencak silat. Jadi, mau tidak mau perlu memiliki dasar beladiri, minimal kuda-kuda. Teknik lanjutan yang dituliskan di buku itu pada akhirnya adalah menggabungkan pernafasan dengan gerakan pencak silat. Jadi mengintegrasikan teknik pernafasan dengan teknik gerakan beladiri.
Perlu diingat, bahwa efek dari teknik pernafasan ini dapat terlihat langsung, misalnya keringat akan bercucuran sangat deras selama dan sehabis latihan, namun hasil jangka panjang yang lebih banyak dan relatif permanen akan diperoleh melalui ketekunan mental, sesuai dengan semboyan “ngelmu kelakone kanthi laku” (ilmu dapat dikuasai dengan ketekunan latihan/laku) menurut keyakinan RM. Harimurti. Jadi, tidak ada hasil yang instant, sebab melatih paru-paru dan kuda-kuda (kaki) harus dilakukan dengan pelan-pelan dan bertahap. Tujuan akhir latihan bukan memecah benda keras, melainkan kesehatan paru-paru dan fisik kita. Memecah benda keras hanya efek atau salah satu sarana penguji hasil latihan. Oleh karenanya, tujuan latihan mesti di tetapkan dengan jernih sejak awal, supaya tidak kecewa di kemudian hari.

Senin, 25 Februari 2013

Manfaat Rahasia Ilmu Pernafasan


Setiap makhluk yang tinggal dibumi pasti bernafas, baik manusia, hewan dan tumbuhan. Namun, jika ada makhluk yang tak lagi bernafas pastilah ia telah binasa. Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna diantara semua ciptaan-ciptaan Allah SWT dan organ pernafasan manusia adalah yang paling sempurna diantara semua makhluknya. Dengan bernafas maka sama saja kita telah mengambil energy murni dari alam semesta ini. Namun, sudah tahukah anda tentang manfaat rahasia ilmu pernafasan? Mungkin jika diantara kawan-kawan sekalian yang pernah ikut latihan beladiri terutama pencak silat pastinya sudah tau manfaat rahasia dari ilmu pernafasan tersebut. Ilmu pernafasan dengan tekhnik dasar tarik nafas,simpan dada, turun perut, dada, lepas dan seterusnya merupakan tekhik dasar latihan pernafasan pengambilan energy murni dari alam.


Ilmu pernafasan banyak sekali kegunaannya, seperti untuk pengobatan, tenaga dalam, untuk pematahan dan pemecahan, pengisian ilmu, dsb. Berdasarkan pengalaman pribadi saya sendiri, bahwa manfaat positif yang dihasilkan dari melakukan latihan pernafasan sangatlah luar biasa banyak, beberapa sebagian manfaatnya seperti berikut:

1.    Meningkatkan ketenangan batin (bisa disertai dengan doa/wirid).
2.    Meningkanya daya tahan tubuh dan kesehatan tubuh.
3.    Meningkatkatnya kemamuan dan kapasitas vital paru-paru.
4.    Tekanan darah cenderung menuju normal.
5.    Paru-paru menjadi lebih sehat.
6.    Memperlancar peredaran darah.
7.    Meningkatkan elastisitas urat-urat pembuluh darah.
8.    Nafas menjadi lebih panjang dan Longgar.
9.    Meningkatkan konsentrasi.
10.    Membakar  timbunan lemak yang ada diperut.
11.    Menjadi lebih tenang dalam menghadapi masalah apapun.
12.    Tubuh menjadi lebih segar dan sehat(jauh dari penyakit).
13.    Mempermudah pembuangan sisa-sia pembakaran.
14.    Jauh dari perasaan stress, murung maupun emosi.
15.    Menjadi lebih percaya diri dalam setiap tindakan.
16.    Pribadi mejadi lebih santun dan shaleh (ini terbukti dari sebagian orang yang melakukan latihan pernafasan secara rutin).
17.    Dan masih banyak lagi manfaat rahasia lainnya, jika saya sebutkan akan panjang ceritanya.

Beberapa manfaat yang saya sebutkan diatas merupakan sebagian kecil manfaat rahasia dari ilmu pernafasan tersebut karena manfaat diatas adalah berdasarkan pengalaman pribadi saya sendiri yang telah saya rasakan sendiri manfaatnya dan kegunaannya. Semenjak saya menjadi pelatih di Persaudaraan Setia Hati Terate, saya selalu meluangkan waktu kurang lebih sekitar satu jam untuk melakukan latihan ilmu pernafasan gesah (khusus warga Persaudaraan Setia Hati Terate) dirumah saya pada saat sepertiga malam terakhir. Alhamdulillah hasil yang didapatkan dari beberapa kali melakukan latihan pernafasan secara rutin langsung terasa, seperti sebagian manfaat-manfaat yang saya sebutkan diatas merupakan hanyalah sebagian kecil dari hasil latihan pernafasan dengan rutin. Bahkan, setelah saya melakukan latihan pernafasan kadang saya kuat untuk tidak tidur sama sekali selama seharian dan kalaupun tidur mungkin saya hanya tidur sekitar 1-2 jam saja setelah itu bangun kembali.

Subhanaallah, sungguh energy murni tersebut merupakan nikmat karunia Allah SWT yang tak ternilai harganya namun kebanyakan manusia menyia-nyiakannya dengan tidak menghargai udara dan oksigen yang menyelumuti bumi ini, padahal jika tidak ada udara dibumi pastilah kita semua akan binasa bukan. Maka alangkah baiknya sekiranya kita bisa mensyukuri udara(Oksigen/O2)  yang menyelimuti bumi ini dengan cara tidak merusak lingkungan terutama pepohonan yang merupakan sumber sirkulasi peredaran udara dan oksigen/O2. Jadi, mari kita lestarikan lingkungan ini. Terima Kasih..

Ilmu Pernapasan Tapak Suci

Ilmu Pernapasan Tapak Suci

Jurus Nafas/Pernafasan Murni  dari berbagai aliran perguruan sangatlah beragam. Tetapi apabila kita telusuri kesemuanya memiliki persamaan dasar yaitu pengolahan pernafasan dalam pelatihannya. Pernafasan memegang peranan penting  dalam usaha membangkitkan dan membangun tenaga dalam siswa-siswi berbagai perguruan tenaga dalam. Mereka ada yang membutuhkan waktu yang cukup lama dalam usaha pembangkitannya ataupun ada yang memang berbakat dan secepat kilat sudah bangkit tenaga dalamnya.
Disini saya punya pengalaman yang cukup efektif untuk mempercepat bangkitnya tenaga dalam yang memang setiap orang memilikinya dan belum terbangkitkan.
Alangkah baiknya anda memperhatikan petunjuk di bawah ini :
1. Duduklah bersila dengan badan tegap
2. Pejamkan kedua belah mata anda, konsentrasikan pada detak jantung anda
3. Atur pernafasan secara normal untuk pertama kali sebanyak 11 x tarikan nafas
4. Lakukan pernafasan segitiga (Tarik - Tahan - Lepas )
5. Pada waktu menarik nafas sugestikan bahwa anda menarik segala bentuk warna cahaya masuk ke dalam
    pusat tenaga dalam anda (pusar = solar plexus)
6. Pada waktu anda menahan nafas sugestikan pada diri anda bahwa sinar yang beraneka warna tersebut di
   dalam solar plexus bersatu menjadi satu warna ( = penggambaran warna terserah anda)
7. Pada waktu anda melepaskan nafas sugestikan pada diri anda bahwa warna yang menyatu dalam solar
    plexus tersebut dipancarkan seperti pelangi yang berputar-putar menyelubungi tubuh anda
8. Biasakan secara rutin selama 30 menitnya selama 7 hari di malam hari di atas jam 12 malam.